MEREKA ORANG HEBAT, NAK... JANGAN KASIHANI MEREKA !!!

Bismillahirrahmanirrahim

Apa kabar sahabat muslim semua nya?
Semoga semua dalam lindungan Allah Yaa.. Aamiin.

Aaah, tak terasa ini masuk hari ke 13 kelas Bunda Sayang, tapi saya juga belum bikin laporan tantangan nya.. heee
Baru sampai hari ke-8 🙈
maaf maaf 🙏 setiap kali mau menulis, selalu ada saja tantangan nya. Dari rebutan HP sama anak-anak, rebutan laptop sama suami, badan yang lelah dan ngantuk yang sudah tak bisa ditahan.
Padahal, di otak ini sudah berjubelan kosa kata yang rasanya hendak keluar dari kepala. hahaha

oke, untuk tantangan hari ke-9 ini, saya akan menulis cerita pada hari Ahad kemarin (laporan nya rapel, hihihi) yang menurut saya perlu untuk saya tuliskan.

--------------------------------------------------------------------------

Ahad Pagi, 12 November 2017

Seperti weekend kebanyakan, setiap pagi kami selalu sempatkan untuk berjalan-jalan (naik motor) berkeliling ke tempat-tempat baru atau sekedar mencari sarapan.
Pagi itu saat kami hendak mencari sarapan, kami melewati daerah yang sedikit terjal medan nya. Berbatu kerikil dan naik-turun jalan nya, maklum lah ini di desa yang masih sedikit sentuhan pembangunan daerahnya.
Pada saat jalan menanjak, disamping kanan-kiri dikelilingi sawah, disitu kami melihat seorang lelaki yang hendak menaiki motornya. Sebuah motor matic, yang digandeng dengan sebuah tempat duduk disamping motornya (seperti kalau vespa-vespa itu looh).
Begitu menarik saat kami melihat lelaki yang akan menaiki motor tersebut ternyata tidak memiliki kaki sempurna. Mungkin hanya sebatas paha atau lutut saja.
MaasyaAllah, saya pribadi merasa kagum dengan hal yang saya lihat ini.

Sejenak kemudian, suami saya mengajak ngobrol mba Syifa yang kebetulan naik di bagian depan motor.

"Lihat tuh mba, kasihan ya bapak nya, gak punya kaki"

"manaa.. mana.. Yah?"

"itu tadi lho bapak nya yang di dekat sawah tadi yang mau naik motor"

seketika itu saya tegur suami saya

"Mas. Jangan bilang seperti itu !! Jangan bilang Kasihan terhadap orang-orang khusus seperti itu!!"

"Astaghfirullah, terus aku bilang e piye?" jawab suami

"Sampaikan ke mba Syifa. Lihat Nak, bapak itu hebat yaaa.. Walaupun ga punya kaki, tapi masih semangat mencari rejeki untuk keluarga nya" begituuu... kataku ke suami.

Lalu disampaikan nya kalimat saya tadi ke mba Syifa untuk meralat ucapan pertamanya tadi.

"Oohh, kakinya bapak nya masih kecil yaa..? Kayak yang di video Ka'bah itu ya?" itulah reaksi mba Syifa (menyamakan dengan anak yang waktu itu dilihatnya di video saat thawaf Ka'bah, yang memang Allah beri kelebihan tangan nya untuk berjalan)

Lalu kami jelaskan bahwa Allah menciptakan bapak itu diberi kelebihan Allah, walaupun kakinya sakit tapi masih semangat mencari rejeki untuk keluarganya, gak patah semangat dan terus berusaha.
Mba Syifa hanya mengangguk saja, entah faham ataupun tidak. 

Yang terpenting kami berusaha menanamkan pemahaman kalau kita tidak perlu mengasihani orang-orang istimewa begitu, tapi harusnya kita berikan applause atas semangatnya menjalani hidup.

Terlebih juga menjadi renungan untuk kami berdua, bahwa kata-kata yang harus kami keluarkan kepada orang lain dan kami ajarkan kepada anak-anak kami adalah sebuah kata-kata yang selalu bernilai positif, bukan kata-kata yang terkesan merendahkan derajat oranglain.

Nick Vujicic - Motivator


Mari Belajar Positif,
Bunda ASA 💕

note : tulisan ini diperuntukkan untuk memenuhi game level 1 ~ hari kesembilan, dalam kelas bunda sayang dengan tema "komunikasi produktif"


Komentar

Postingan populer dari blog ini

NISSIN WAFERS

Makan di Sekolah

MEDIA NGAJI SEMARANG (MNS)