TANTRUM DEK AMMAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum, hai keluarga muslim semua apa kabar nya?

Alhamdulillah aku doakan semua baik-baik saja yaa...

Aku mau berbagi cerita aja nih, sebenarnya masih berhubungan juga sama tugas dari kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional, tentang tantrum nya dek Ammar (anak kedua ku)

Jadi, sudah hampir sebulan ini dek Ammar memulai kebiasaan baru, jika keinginan nya gak diturutin maka dia akan mutung kata orang Jawa alias tantrum. Model dan cara tantrum nya sih bisa macam-macam, tapi lebih banyak dia milih ndeprok atau glesotan di jalan. Gak peduli lah itu jalanan habis kena hujan, tanah lempung, kerikil batu, aspal, atau di rumah tetangga. 😅

Seperti kejadian semalam saat lagi dinner makan nasi goreng di pinggir jalan raya
Dek Ammar itu lagi seneng banget jalan kesana kemari, kebetulan itu habis hujan jalan nya licin. menurut Ayah nya anak-anak itu gak aman, makanya diangkatlah dek Ammar.

Owalaaah, malah nangis teriak-teriak.

Daaan, pulang lah kami naik motor.

Yaa Allah, di atas motor itu dia nangis teriak-teriak nendang sana-sini.

Akhirnya kami putuskan buat kembali lagi ke TKP terakhir dek Ammar main.
balik ke tempat itu, ni anak langsung diem klakep, anteng, eeehh... lha kok lanjut tiduran di jalanan 😱, guling-guling pulak. duhduhduh.
akhirnya terpaksa saya angkat, karena itu jalan depan gang dan ada mobil yang hendak lewat.

tapiiii... tantrum berlanjuutt... sampai rumah.
Di rumah sama aja, nagis teriak-teriak, macam orang kesambet gitu lah.
akhirnya kami setelkan ayat-ayat Ruqyah dan saya kelonin dek Ammar.
redalah tantrum nya.

Dugaan kami : dek Ammar kecapekan dan sudah mengantuk berat, jadinya rewel banget 😷


-----------------------------------case closed-------------------------------------


Hari ini (Rabu, 8 November 2017)

Tantrum berlanjut lagi.......

Kali ini kejadian nya pas ada acara arisan Ibu PKK di rumah tetangga sebelah rumah kami.

Kejadian berawal saat acara PKK hendak dimulai, karena saat ini dek Ammar lagi senang belajar jalan, saya ajak duduk dia gak mau. Akhirnya saya lepas paksa saja sepatu yang dipakai nya. Walaaah, malah dek Ammar nya jadi ngamuk.
Seperti malam itu, dia gulung-gulung di tanah dan batu kerikil. hihihii

Akhirnya saya ajak ke warung tetangga untuk dibelikan jajan. Saya gendong sambil nangis teriak-teriak dan berontak dek Ammar.
Sampai di warung tetangga, tantrum nya masih dilanjutkan.
Dek Ammar guling-guling kesana kemari. 😜

Tetangga yang melihatnya bingung, saya kasihtau aja "dah bu, gak apa-apa. Biarin aja dulu. Nanti kalau dah capek kan dia pasti berhenti nangisnya" ===> (komunikasikan dengan baik kepada orang lain tentang kondisi anak kita)

Naaah, benar kan.
Capek menangis, dek Ammar diam sendiri akhirnya. Sampai tetangga saya merasa heran, "Loh kok bisa ya?" Saya jawab pakai senyum saja, hehehe.
Tapi dek Ammar masih mutung, lalu nggelesot ke tanah kayak digambar ini.
Sekian menit kemudian, dia sudah ceria kembali.

Aaah, dasar anak-anak 😆


Capek habis tantrum 😝

-----------------------------------case closed-------------------------------------

Hikmah : 

Tantrum itu adalah bagian dari perkembangan emosi dari jiwa anak-anak kita.
Syukuri saja jika pada masa nya anak-anak kita mengalami tantrum, yang terpenting itu siapkan hati dan mental kita agar tidak ikutan tantrum dan emosi marah saat menghadapi mereka. Juga siapkan telinga kita agar kebal dari omongan orang-orang sekitar kita yang ikutan gemes kalau lihat anak kita tantrum.

Selamat Belajar 😎
Bunda ASA



note : tulisan ini diperuntukkan untuk memenuhi game level 1 ~ hari kelima, dalam kelas bunda sayang dengan tema "komunikasi produktif"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NISSIN WAFERS

Makan di Sekolah

MEDIA NGAJI SEMARANG (MNS)