Menghitung potongan roti bakar

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum Kamus Asa sekalian, sehat semua kan?

Alhamdulillah, bunda ikutan senang dengarnya.

Oke nih Ayah Bunda, kali ini kita masuk ke tantangan game level 6, kita akan belajar matematika bersama mba Syifa.
Horreeee 👏👏👏

Oh iya, kalau ada yang masih bertanya memang kenapa sih anak kecil wajib diajari mengenal angka atau berhitung?

Bunda jawab nih ya...

Sebab, matematika ini merupakan salah satu ilmu dasar manusia yang kelak akan dipakai dalam aplikasi kehidupan sehari hari.

Jadi, menurut banyak referensi yang ada, mempelajari matematika itu tidak melulu harus berhubungan dengan bilangan angka saja, kita bisa terapkan dalam kehidupan sehari hari nya.

Contoh nya seperti cara belajar mba Syifa kali ini, yaitu menghitung jumlah potongan roti bakar.



Cerita nya begini...

Waktu 2 minggu lalu saat kami silaturahim dan menginap di rumah uti, kok tiba-tiba dek Ammar demam dan panas nya gak turun-turun.
Diberikan makanan macam-macam tetap gak mau, sampai sekitar 2 hari.
Akhirnya, sore hari setelah sholat maghrib kami keluar membeli roti bakar. Tujuan nya agar dek Ammar ini mau makan, sebab selama ini roti adalah kesukaan dek Ammar.

Setelah proses menunggu beberapa waktu, akhirnya kami pulang membawa roti bakar.

Sampai di rumah, saat membuka potongan roti itu saya jadi teringat materi game level 6 ini yaitu mengenalkan matematika logis pada anak.

Akhirnya saya minta mba Syifa untuk menghitung ada berapa jumlah potongan roti bakar tersebut, setelah dikurangi roti yang dimakan sama tante putri , hehehe.
(seperti yang bisa dilihat di video berikut ini)



Daan, setelah proses hitung hitungan ini, roti bakar langsung ludeeesss diserbu bala tentara yang kelaparan. Hihihi

Oke, pelajaran apa yang bisa kita petik bersama dari kisah mba Syifa ini hayo?
Hihihi

Bahwasanya, mengajarkan matematika kepada anak-anak bisa kita lakukan dengan enjoy, gak melulu di kelas atau di kertas. Hal-hal yang ada di sekitar kita ini juga merupakan matematika berbentuk nyata bukan lagi konsep abstrak, jika kita mau menggali lebih dalam.

Jadi, diharapkan anak-anak belajar dengan perasaan bahagia, kita pun dengan mudah mengajar mereka tanpa bentakan dan amarah.
Siipp... Pelajaran matematika kita kali ini sudah selesai.
Next time, kita akan belajar lagi ilmu matematika dengan konsep yang lain.

Miss you 😘

Wassalamu'alaikum

Enjoy our life,
Asa family

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NISSIN WAFERS

Makan di Sekolah

MEDIA NGAJI SEMARANG (MNS)