JAWABAN KE-1 (AL-HASIIB)


Wuuiihh, di sini gerah euy (hahahaa)
Alhamdulillah sekarang udah ada kipas angin
jadi semilir2 dah
hohoo 

Memang, seminggu terakhir ni Semarang cuacanya sangat gerah sekali, sampe2 pengen lepas baju (upps, masih ngantoorr ciinn)
Tapi, disela sela kami kerja ini, eh ternyata ada topik bahasan yang bikin lebih gerah juga lho (maklum ibu2 gosip, hahaa). Topik yang lagi kita bahas itu adalah tentang memiliki sebuah "rumah setelah menikah"



Hmmm, sungguh beraaaat beraaaat
ibarat ngangkat beban hidup euy (alay, hahahaa) 


Kita- kita yang masih muda, yang kerja ya cuma itu2 aja, gaji pun ya segitu2 aja, pasti selalu berpikir begini
"Kok bisa ya kedua orangtua Gue punya rumah kayak gitu, trus kira2 kapan ya Gue bisa punya kayak mereka ??"
Betuuull kaaan?? (hayyo ngaku aja)


Betul banget siih, aku yakin temen2 juga sempet khawatir juga kan. Pun dengan diriku ini (tak memungkiri). Sempat kepikir begini nih "besok setelah nikah, masa' iya mau numpang di rumah orangtua dulu sambil nabung beli rumah. Hmm, lebih asyik kalau kontrak saja kali yaa, biar pendekatan kami juga makin mesra gituuu..." Hahaa

Terus,, kemarin ceritanya kita ngobrolin tentang "rumah" itu niih..
Sewaktu ngobrol dengan temen kantor, ada yang mengeluarkan statement kayak yang diatas gitu (bikin nambah kekhawatiran aja).
Tapi ada pula statement yang menenangkan (maklum sudah lebih tua), beliau bilang gini 
"ga usah bingung2 sekarang Tik.. Kalau besok kita nikah itu kan pasti pemikiran kita dibagi berdua, dan selalu ada jalan kok untuk mewujudkan nya. Kayak aku sekarang ini. 2 tahun yang lalu, aku ditawari untuk kredit rumah, tapi aku mikir uangnya buat diputar usaha dulu (sampingan), dan baru sekarang cukup buat kredit rumah, aku juga masih kerja disini & usaha (sampingan) ku tetep lancar"
Wuuuaah, iya ya.. Bener juga tuuh mas (sedikit lega)

Terus, waktu sorean gitu..
(iseng nih, soalnya jarang komunikasi)
Aku Chat sama (calon) Mamas, kira2 begini percakapan nya
awalnya bilang gini "Manyaran (rumahku) ke Tlogosari (kerjaku) jauh juga ternyata, lebih dari 22 km"
Mamas bilang "kalau Manyaran ke Undip ?" (Undip itu kampus ku dulu & rencana kampusku buat S2, InsyaAlloh)
"Ya, lebih deket, sekitar 18 km lebih" jawabku
Mamas nanya lagi "kalau Cangkiran ke Undip?"
"22 km lebih. Kenapa tho mas, di cangikran?"
Jawabnya simpel "Gpp :)"

Iiiih, sebeel taaau.. Mencurigakan deh (dalam hati dongkol)

Terus obrolan berlanjut, sampai pada kata2 beliau yang bilang begini "besok besok kalau sudah satu atap, insya Alloh. mau gak tinggal disana?"

Huuuwaaaa.. Apa ini !! (deng dooong)

Eeeh,, usut punya usut ternyata beliau sudah menyiapkan sebuah rumah untuk di tempati bersama keluarga nya kelak (walau masih kredit siih, ndak masalah), dan itu pun disiapkan jauh2 waktu (tahun 2011) sebelum punya niat serius buat meminangku (tahun ini)

Tau ga, apa perasaanku kemarin sore itu..?? 
Seneeeng banget, bener2 terharu sangat.. (huhuu.. so sweet)
Aku bersyukur pada ALLAH yang telah menjawab kekhawatiranku selama ini berhubungan dengan "rumah setelah menikah" nanti. 
(Lega sekali)


Seketika itu aku teringat akan sebuah ayat "Dan cukuplah ALLAH sebagai pemberi kecukupan" (An Nisaa' : 6)
Benar sekali, saat semua nya sudah kita pasrahkan kepada Nya dengan tujuan yang baik dan mencapai Ridho Nya, aku percaya bahwa ALLAH lah yang Maha Kaya di dunia ini, yang punya segalanya, yang menghidupi semua makhluk Nya setiap saat, setiap detik. Tak perlu ada keraguan sedikitpun. InsyaAlloh. ALLAH Al-Hasiib (Yang Maha Memberi Kecukupan)

Doa : "Ya ALLAh, jagalah kami berdua agar senantiasa berada di jalan Mu yang Lurus. Jaga pula hati & nafsu kami agar bisa bersabar sampai hari dimana Engkau pertemukan kami berdua dalam ikatan yang halal (pernikahan). Aamiin.

*menanti akhir tahun*
_IsMustang_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NISSIN WAFERS

Makan di Sekolah

MEDIA NGAJI SEMARANG (MNS)