Memahami Gaya Belajar Syifa (Part 1)
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu"alaikum sobat Asa dimanapun kalian berada?
Apa kabar nya nih semua? Sudah lama ya kita tidak pernah bersua lagi di dunia maya ini, soalnya bunda dan Ayah Asa lagi sok sibuk banget di dunia nyata nih ceritanya. hahahaha
Sebenarnya kemarin itu keluarga Asa lagi sibuk beres-beres rumah yang baru ini, sebab kita baru aja boyongan lagi barang lama kita yang masih ketinggalan di kontrakan dulu. Plus, ketambahan meja belajar dan meja menyetrika dari Ayahanda dan Ibunda alias YangKung dan YangUti nya anak-anak. Alhamdulillah. Rejeki Anak sholih. hihihi
Oh iya, ngomong-ngomong nih soal materi game level 4 yang bulan Februari ini bunda Asa dapat dari kelas Bunda Sayang di Institut Ibu Profesional, materi nya benar-benar kece badai loh. Menyoal tentang "MEMAHAMI GAYA BELAJAR ANAK, MENDAMPINGI DENGAN BENAR"
Tuh, Mantap kan? 😍
Sebelum menginjak cerita Bunda Asa mengenai Gaya Belajar mba Syifa, ada baik nya sobat Asa tahu dulu nih kira-kira isi materi inti dari tantangan di level 4 ini itu apa sih? Siap-siap ya 😎
Ada 4 hal penting yang menjadi tujuan anak-anak belajar yaitu :
a. Meningkatkan Rasa Ingin Tahu anak ( Intellectual Curiosity)
b. Meningkatkan Daya Kreasi dan Imajinasinya ( Creative Imagination)
c. Mengasah seni / cara anak agar selalu bergairah untuk menemukan sesuatu ( Art of Discovery and Invention)
d. Meningkatkan akhlak mulia anak-anak ( Noble Attitude)
Fokuslah kepada 4 hal tersebut selama mendampingi anak-anak belajar. (Catet nih baik-baik)
1. Buatlah pengamatan secara periodik, apakah rasa ingin tahunya naik bersama kita/selama di sekolah?
2. Apakah kreasi dan imajinasinya berkembang dengan bagus selama bersama kita /selama di sekolah?
3. Apakah anak-anak suka menemukan hal baru, dan keluar Aha! Moment ( teriakan “Aha! Aku tahu sekarang” atau ekspresi lain yang menunjukkan kebinaran matanya) selama belajar?
4. Apakah dengan semakin banyaknya ilmu yang anak-anak dapatkan di rumah/di sekolah semakin meningkatkan akhlak mulianya?
Nah, kalau kita sudah mampu memahami apa sih tujuan utama anak kita belajar, barulah kita memasuki tahap memahami gaya belajar anak kita.
Lah, mau belajar aja ada gaya nya yak? Buat apa kita sebagai orangtua harus repot-repot tahu gaya belajar anak segala? Ini sama aja bikin nambahin kerjaan kita sebagai orangtua, kan disekolahan juga sudah diajarin belajar sama guru nya 😂
eits, sabar dulu. tahan emosi buuk.. paak. hihihi
Begini nih.
Setiap anak yang lahir di dunia itu diberikan kemampuan yang berbeda-beda, kemampuan dasar akan minat dan bakat nya juga berbeda-beda.
Misalnya, ada anak yang dia lebih suka seni melukis atau bermusik, ada juga yang hobinya olahraga, tidak jarang kita jumpai banyak anak yang berprestasi dalam lomba akademik di sekolah maupun kejuaran tingkat nasional dan internasional.
Permisalan diatas sebenarnya menunjukkan kita sebuah gambaran bahwa jangan sampai kita salah mengarahkan anak mengenai gaya belajarnya yang sesuai akan minat dan bakat nya.
Jangan sampai nih, anak hobi nya melukis kita paksain untuk hafalan Biologi karena mau di ikutkan Olimpiade Akademik, atau sebaliknya. Bisa tekanan batin dan stres itu anak kita. Amit-amit. Na'udzubillahi min dzalik.
Jadi, menurut sobat Asa di rumah, kira-kira penting tidak sih kita belajar mengenai gaya belajar anak kita? Jangan jadi salah jurusan macam emak bapak nya yaa..!! (jawab sendiri ya, hihihi)
Oke, mengenai gaya belajar ini ada modalitas belajar atau cara informasi masuk ke dalam otak melalui indra yang kita miliki.
📌 Tiga macam modalitas belajar anak meliputi :
☘ Auditory : modalitas ini mengakses segala macam bunyi, suara, musik, nada, irama, cerita, dialog, dan pemahaman materi pelajaran dengan menjawab atau mendengarkan lagu, syair, dan hal-hal lain yang terkait.
☘ Visual: modalitas ini mengakses citra visual, warna, gambar, catatan, tabel diagram, grafik, serta peta pikiran, dan hal-hal lain yang terkait.
☘ Kinestetik: modalitas ini mengakses segala jenis gerak, aktifitas tubuh, emosi, koordinasi, dan hal-hal lain yang terkait.
Masih bingung?
Jadi, rincian jelas nya bisa kita lihat lewat diagram A berikut ini
Gimana, sobat Asa tidak bisa berbahasa Inggris dan tetap masih bingung juga? 😃
Oke, oke. Lebih mudahnya kita simak diagram B berikut ini ya
⇓⇓
Visual
|
Check
|
Auditori
|
Check
|
Kinestetik
|
Check
|
Bicara agak cepat
|
Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri
|
Berbicara perlahan
|
|||
Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi
|
Penampilan rapi
|
Penampilan rapi
|
|||
Tidak mudah terganggu oleh keributan
|
Mudah terganggu oleh keributan
|
Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
|
|||
Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar
|
Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan
dari pada yang dilihat
|
Belajar melalui memanipulasi dan praktek
|
|||
Lebih suka membaca dari pada dibacakan
|
Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
|
Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
|
|||
Pembaca cepat dan tekun
|
Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika
membaca
|
Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
|
|||
Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak
pandai memilih kata-kata
|
Biasanya ia pembicara yang fasih
|
Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita
|
|||
Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato
|
Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
|
Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan
tubuh saat membaca
|
|||
Lebih suka musik
|
Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
|
Menyukai permainan yang menyibukkan
|
|||
Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika
ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya.
|
Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan
Visual
|
Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang
pernah berada di tempat itu
|
|||
Berbicara dalam irama yang terpola
|
Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka Menggunakan
kata-kata yang mengandung aksi.
|
||||
Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna
suara
|
Nah, dari diagram diatas kira-kira putra-putri sobat Asa masuk gaya belajar yang mana nih?
Bila saya amati selama ini dan saya bandingkan dengan diagram diatas tadi, sepertinya anak perempuan saya yaitu mba Syifa gaya belajar nya lebih menjurus kepada gaya belajar Auditori dan Kinestetik (kombinasi).
Sebab, dalam kehidupan sehari-hari kemampuan mba Syifa yang menonjol ada pada kegiatan bercerita, mengobrol dan bergerak. Untuk kegiatan menulis dan menggambar itu merupakan momok besar atau bisa jadi hal yang paling tidak disukai mba Syifa.
Ya Allah, saya sampai tobat dan ampun-ampunan mengajari mba Syifa ini menulis dan menggambar. Suer sumpah !! hahaha (nanti akan saya ceritakan di kisah berikutnya)
Sebab, dalam kehidupan sehari-hari kemampuan mba Syifa yang menonjol ada pada kegiatan bercerita, mengobrol dan bergerak. Untuk kegiatan menulis dan menggambar itu merupakan momok besar atau bisa jadi hal yang paling tidak disukai mba Syifa.
Ya Allah, saya sampai tobat dan ampun-ampunan mengajari mba Syifa ini menulis dan menggambar. Suer sumpah !! hahaha (nanti akan saya ceritakan di kisah berikutnya)
Tantangan level 4 ini menutut saya untuk lebih cermat mengamati apa sih kegemaran dia saat belajar, apa benar termasuk ke dalam gaya belajar Auditori dan Kinestetik ya?
Dan sebaiknya seperti apa gaya belajar yang membuat mba Syifa enjoy dan senang, sehingga materi yang kami sisipkan itu benar-benar bisa masuk ke dalam benak mba Syifa.
Oke, langsung Go !
Dan sebaiknya seperti apa gaya belajar yang membuat mba Syifa enjoy dan senang, sehingga materi yang kami sisipkan itu benar-benar bisa masuk ke dalam benak mba Syifa.
Oke, langsung Go !
Untuk pengamatan hari pertama, mba Syifa melakukan kegiatan bersama Ayah.
Seperti biasanya, kami sering memberikan permainan berupa mini show kepada anak kami untuk berani tampil dan mau bercerita atau sekedar menghafal surat Al-Quran maupun Hadist.
Tujuan kami selain memberikan keberanian kepada mba Syifa, juga agar mba Syifa mampu menceritakan kembali apa yang sudah pernah kami ceritakan kepada nya beberapa waktu lalu.
Saat bercerita bersama Ayah beberapa hari yang lalu, mba Syifa memulai kisah mengenai Rasulullah Muhammad Shalallahu alaihi wassalam. Gaya nya itu selayaknya dia sudah fasih begitu membaca buku (foto di bawah), padahal asli nya mba Syifa itu belum mampu mengeja dengan baik. Ups, mengenal huruf saja mba Syifa belum tahu kok. hahahaa
"Rasulullah Ahli Ibadat"
"Sholat malam tidak pernah terlewat"
"kakinya bengkak karena panjang nya rokaat"
"semua beliau jalani dengan taat"
Yeeee 😀
Itu sepenggal cerita Rasulullah yang ada di dalam buku Balita Berakhlak Mulia yang kemudian diceritakan kembali oleh mba Syifa. (Padahal dia tidak memegang buku itu lho 😅)
Ada juga kisah Rasulullah yang bersambung dengan kisah cerita yang lain, hihihi.
Biasanya, kami akan mengarahkan mba Syifa mengenai beberapa hal kebaikan yang bisa kita dapat dari kisah Rasulullah ini.
Seperti cerita di atas, kami sambungkan dengan rajin nya Rasulullah dalam hal sholat sebagai rasa syukur beliau atas rejeki yang diterima dari Allah Subahanahu wa ta"ala selama ini.
Alhamdulillah, sedikit demi sedikit kami tanamkan kepada mba Syifa untuk selalu ikut sholat (walaupun bukan hal wajib di umurnya saat ini), tapi kami tidak memaksakan anak kami semisal dia menolak diajak untuk sholat saat sedang asyik main atau makan. Tidak masalah, namanya juga anak kecil, pasti ada saja mau nya. hihihi
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Melalui pengamatan kegiatan diatas, bisa saya ambil kesimpulan berdasarkan diagram A dan B bahwa mba Syifa paling menyukai kegiatan :
1. Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
2. Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
3. Dan ia merupakan pembicara yang fasih
Hemm, bisa diambil kesimpulan bahwa gaya belajar mba Syifa untuk hari ini lebih condog kepada gaya belajar Auditori 😍
Oke, baru satu hari saja ini masih belum cukup untuk mengetahui tipe belajar anak wedok. Masih perlu pembuktian lagi beberapa hari ke depan yak di cerita yang lain lagi. hihihi
Nah sobat Asa, bagaimana nih mengenai materi game level 4 ini?
MaassyaAllah bagus kan?
Jika memang dirasa bagus materi ini, coba deh kita praktikan bareng anak-anak kita di rumah tapi kita harus melalukan pengamatan dan memahami mengenai gaya belajar anak kita, jangan sampai salah pilih jurusan yaaa..
"Jurusan Jogja - Jakarta cepat sampai kalau naik pesawat"
"Memahami gaya belajar Anak jangan sampai terlewat, bisa gawat"
Salam Sayang,
Bunda Asa 💓
Komentar
Posting Komentar